Ketika Laut Bisu

Saya ingat malam pertama duduk sendirian, menatap gulungan—bukan untuk koin, tapi untuk napas. Laut tidak berteriak. Ia berbisik. Di masa kecil, ayah bercerita tentang dewa laut yang tak membalas keserakahan—mereka menunggu mereka yang tahu cara mendengar. Itu sebabnya saya memilih tidak mengejar jackpot, tapi mengikuti iramanya. Saya bekerja sebagai peneliti UX di gaming—tapi hati saya tetap hidup di tempat di mana keheningan bertemu dengan simbolisme. Setiap simbol liar bukan sekadar pengganti—ia adalah gema dari sesuatu yang Anda tinggalkan. Hamburan tak memicu kemenangan; ia memicu jeda. Saya pernah bermain mesin bernama ‘Deep Sea Reverie’ selama 37 hari tanpa kemenangan datang. Bukan karena itu dirancang—tapi karena saya butuh mendengar ombak sebelum saya mendengar diri sendiri. RTP bukan angka—ia adalah detak jantung yang diukur dalam keheningan.